Startup teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI), Sxored, berhasil mengamankan pendanaan dari East Ventures, perusahaan venture capital ternama di Indonesia dan Asia Tenggara. Meski tidak disebutkan nominalnya, dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan produk dan integrasi teknologi AI dan machine learning (ML) lebih lanjut.
Didirikan pada Juni 2024, Sxored menawarkan solusi otomatisasi analisis kredit melalui teknologi Optical Character Recognition (OCR) yang cerdas dan kopilot berbasis AI. Startup ini membantu lembaga keuangan seperti bank dan fintech untuk melakukan ekstraksi data dari e-statement secara efisien serta mendeteksi penipuan dengan akurasi tinggi.
Pasar pinjaman di Indonesia, yang tahun lalu menyalurkan lebih dari Rp170 triliun, masih menghadapi tantangan besar seperti tingginya kasus penipuan kredit serta tingginya biaya operasional akibat proses manual. Teknologi Sxored menjawab tantangan tersebut dengan mempercepat proses pengambilan keputusan, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan keamanan transaksi.
Cyrill James Hardie, CEO sekaligus Co-founder Sxored, menyatakan, “Sxored dibangun untuk menghilangkan ketidakpastian dalam verifikasi dokumen kredit. Dengan sistem kami, pemberi pinjaman dapat melakukan analisis lebih cepat dan akurat, sehingga dapat melayani lebih banyak nasabah dengan risiko yang lebih rendah.”
Wesley Tay, Principal East Ventures, menambahkan bahwa pihaknya percaya pada misi Sxored dalam memodernisasi infrastruktur pinjaman dan manajemen risiko. “Kami antusias mendukung pertumbuhan Sxored dan melihat potensi besar platform berbasis AI mereka dalam menyelesaikan permasalahan mendasar di sektor jasa keuangan.”
Saat ini, Sxored telah menjalankan sepuluh implementasi pilot bersama lembaga keuangan tradisional dan digital, perusahaan venture capital, serta auditor profesional. Dengan dana baru ini, perusahaan akan mempercepat pengembangan model AI untuk memproses berbagai format dokumen, serta memperluas layanan analisis keuangan simulatif agar dapat menjangkau lebih banyak klien di sektor keuangan. Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten