Donald Trump mendesak CEO Intel, Lip-Bu Tan, untuk segera mundur. Lewat akun Sosial Truth miliknya, presiden AS tersebut, menuding kalau Li-bu Tan bermasalah dan harus segera resign dari Intel.
CEO Intel Dituding Punya Kepentingan Militer China
Lip Bu Tan dianggap punya kepentingan terkait investasi di perusahaan China yang diduga terhubung dengan militer. Sebenarnya, Tan sendiri adalah warga negara AS kelahiran Malaysia.
Ia baru diangkat sebagai CEO Intel pada Maret lalu. Kehadirannya dianggap sebagai strategi cepat untuk membalikkan kondisi perusahaan. Meski belum ada bukti terkait keterlibatan Tan dengan pemerintahan dan militer China, namun akibat dari pernyataan Donald Trump tersebut, saham Intel langsung mengalami penurunan lebih dari 3%.
Eks Kepala Divisi GPU Intel – Raja Koduri, Gabung di Startup GPU Oxmiq Labs • Jagat Review
Menanggapi pernyataan presiden AS, Intel memberikan pernyataan tertulis, bahwa perusahaan tetap berkomitmen pada keamanan nasional AS dan menyelaraskan diri dengan agenda “America First”. Intel juga menyatakan akan melanjutakan investasi mereka dengan nilai miliaran dolar dalam penelitian dan pengembangan semikonduktor domestik serta manufaktur, termasuk pabrik baru mereka di Arizona.
Pakar industri menyebut Trump bisa jadi sedang menekan Intel terkait investasi dalam negeri. Intel dinilai kurang agresif menjalin komunikasi dengan Gedung Putih, tidak seperti perusahaan lain seperti Apple atau OpenAI yang lebih proaktif.