Begitu maraknya cheater di Escape from Tarkov sampai membuat developernya jaring lebih dari 3600 cheater dalam 21 hari.
Ketika developer bisa menjaring dan memblokir cheater di gamenya sebanyak lebih dari 1000 pemain dalam kurun waktu kurang dari sebulan, maka developer seharusnya berpikir untuk merombak gamenya. Itulah yang terjadi pada Escape from Tarkov, yang blokir ribuan cheater hanya dalam kurun waktu 21 hari. Kenyataan pahit itu terungkap ketika Battlestate Games selaku developer bagikan daftar pemain yang terkena blokir karena gunakan cheat di sana. Pada list itu, tercatat lebih dari 3600 cheater yang terjaring mulai dari 17 Juli hingga 7 Agustus 2025, atau sekitar 21 hari. Melalui daftar itu juga tersibak fakta lain, bahwa ada beberapa cheater yang menggunakan nama akun mirip. Artinya, akun yang tertangkap hanyalah akun Smurf atau akun alternatif yang bisa dikorbankan untuk mengumpulkan resource ke akun utama. Selama pemain bisa membuat akun dengan mudah, maka keberadaan akun semacam ini akan terus bermunculan. Ironisnya, penjaringan ribuan akun cheater semacam ini merupakan hal biasa di Escape from Tarkov. Itu sebabnya ketika Battlestate Games mengumumkan akan bawa game ini ke Steam dengan Version 1.0, pemainnya sendiri yang pesimis melihat masih banyaknya cheater di sana. Bagaimana menurut Anda mengenai kondisi PC gaming saat ini, yang selalu dirundung cheater seperti pada Tarkov?