Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku sempat menyarankan agar NVIDIA dibubarkan, tanpa tahu siapa CEO-nya ataupun seberapa besar pengaruh perusahaan itu di dunia AI. Pernyataan itu muncul saat Trump memberikan pidato di AI Summit di Washington, D.C., bertepatan dengan peluncuran AI Action Plan terbaru dari pemerintah AS. Di atas panggung, Trump mengisahkan bagaimana dirinya awalnya menilai dominasi NVIDIA sebagai ancaman.
Trump Tak Kenal NVIDIA dan Jensen Huang
Namun saat ia bertanya berapa persen pangsa pasar yang dikuasai NVIDIA, seorang staf menjawab, “100 persen, Pak.” Trump pun terkejut dan balik bertanya, “Siapa orang ini? Siapa nama CEO-nya?” Setelah mendengar nama Jensen Huang, ia berkata tidak pernah mendengar nama tersebut sebelumnya, begitu pula nama NVIDIA sendiri.
Trump lalu mengaku sempat berpikir bisa menciptakan pesaing NVIDIA dengan menghimpun para insinyur terhebat di bidang AI. Tetapi ia malah diberi tahu bahwa, kalaupun kepemimpinan Jensen Huang menjadi sangat buruk mulai sekarang, itupun tetap butuh waktu 10 tahun untuk bisa menyusul NVIDIA.
96 Core Jalan Di 5.8 GHz, Ryzen Threadripper PRO Pecahkan Rekor Baru! • Jagat Review
Setelah mengenal lebih jauh, Trump akhirnya mengakui kekagumannya pada Huang. NVIDIA sendiri saat ini jadi simbol dominasi AI Amerika, dengan kapitalisasi pasar yang baru saja menembus 4 triliun dolar—melonjak tajam hanya dalam dua tahun terakhir.
AS saat ini membuat kebijakan AI Action Plan yang menggarisbawahi tiga fokus utama yaitu mempercepat inovasi dengan memangkas regulasi, membangun infrastruktur AI dalam negeri, serta mendorong adopsi teknologi AI buatan Amerika di negara-negara sekutu.
Di sisi lain, pengakuan Donald Trump ini juga jadi sorotan karena punya poin menarik. Yaitu bagaiamana dominiasi AI yang dimiliki NVIDIA inisangatlah cepat, dalam waktu hanya hitungan beberapa tahun saja. Atau satu lagi yaitu ketidaktahuan seorang pemimpin dunia dengan apa yang ingin dihadapinya sendiri.