Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong pelaku industri Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) atau fintech lending untuk memperkuat manajemen risiko guna mengurangi potensi gagal bayar dari penerima dana (borrower).
Langkah ini sejalan dengan ketentuan SEOJK Nomor 19/SEOJK.06/2023 yang mewajibkan platform fintech lending menerapkan penilaian kelayakan kredit (credit scoring) dan memastikan kesesuaian antara jumlah pinjaman dengan kemampuan finansial peminjam.
“OJK meminta penyelenggara fintech lending memperketat prinsip repayment capacity dan pelaksanaan electronic Know Your Customer (e-KYC) sebagai fondasi dalam pemberian pendanaan,” tulis OJK dalam keterangan resminya.
Selain itu, penyelenggara fintech lending juga dilarang memberikan pendanaan kepada peminjam yang telah menerima pembiayaan dari tiga penyelenggara berbeda, termasuk dari platform milik sendiri.
OJK juga mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam mengakses pinjaman daring dan tidak melakukan tindakan sengaja menunda atau menghindari pembayaran. Pengguna layanan pendanaan disarankan mempertimbangkan kebutuhan serta kemampuan bayar secara matang agar terhindar dari praktik gali lubang tutup lubang dan jeratan pinjaman ilegal.
Kewajiban Lapor ke SLIK Mulai 31 Juli 2025
Sebagai bagian dari penguatan sistem mitigasi risiko, mulai 31 Juli 2025, semua penyelenggara fintech lending wajib menjadi pelapor Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Kebijakan ini merujuk pada POJK Nomor 11 Tahun 2024.
Melalui pelaporan SLIK, riwayat kredit peminjam di platform fintech lending dapat diakses oleh lembaga keuangan lain, sehingga menjadi referensi penting dalam pemberian fasilitas kredit atau pembiayaan.
OJK berharap kebijakan ini mampu menciptakan ekosistem fintech lending yang lebih sehat, transparan, dan bertanggung jawab, khususnya dalam mendukung pembiayaan produktif masyarakat.
Apabila ditemukan pelanggaran atas ketentuan ini, OJK menegaskan akan mengambil langkah penegakan kepatuhan sesuai regulasi yang berlaku. Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten