Jakarta, Gizmologi – Lini Sony BRAVIA 2025 secara resmi dikenalkan, dan secara khusus dirancang untuk memberikan pengalaman menonton lebih autentik di rumah. Nah, salah satu alasan mereka kembali memperkuat lini BRAVIA adalah mereka ingin memberikan nuansa layaknya menonton di sebuah bioskop, tetapi para pengguna atau konsumen bisa melakukannya di rumah.
Peluncuran ini menandai kelanjutan strategi Sony setelah tahun lalu memperbarui merek BRAVIA sebagai pusat dari semua produk home cinema-nya. Melalui pendekatan ini, Sony berupaya menciptakan “satu destinasi terintegrasi” bagi penikmat film untuk menikmati konten favorit dengan kualitas visual dan audio yang optimal. Tahun ini, Sony membawa teknologi dari model flagship Sony BRAVIA 9 ke model terbaru seperti Sony BRAVIA 8 II, BRAVIA 5, dan BRAVIA 2 II, dengan pilihan ukuran layar dari 98 inci hingga 65 inci.
Selain TV, Sony juga memperluas lini home audio dengan menghadirkan sistem BRAVIA Theatre, soundbar, dan speaker opsional. Langkah ini diharapkan dapat memberikan pilihan lebih beragam bagi konsumen yang ingin membangun ekosistem hiburan rumah. Meski begitu, tantangan tetap ada, mengingat persaingan di pasar TV premium semakin ketat dan konsumen memiliki banyak opsi dari berbagai merek.
__
TV Sony BRAVIA 2025, Dari QD-OLED hingga Pilihan Terjangkau
Sony BRAVIA 8 II menjadi salah satu model unggulan dengan panel QD-OLED generasi terbaru dan prosesor XR yang dilengkapi AI scene recognition. Teknologi ini memungkinkan reproduksi warna lebih alami dan detail yang presisi, sementara fitur Acoustic Surface Audio+ membuat seluruh layar berfungsi sebagai sumber suara. Model ini ditujukan bagi pengguna yang mencari kualitas gambar premium dengan desain ramping dan elegan.
Di sisi lain, Sony BRAVIA 5 menawarkan teknologi XR Backlight Master Drive pada panel Mini LED. Teknologi ini mengoptimalkan kontras dan detail dengan local dimming presisi. Fitur XR Clear Image juga membantu meningkatkan kualitas konten hingga mendekati 4K. Dengan lima pilihan ukuran, termasuk varian 98 inci, model ini menjadi opsi bagi pengguna yang menginginkan layar besar dengan harga lebih terjangkau dibanding seri flagship.
Sementara itu, BRAVIA 2 II hadir sebagai pilihan entry-level dengan prosesor 4K X1 dan teknologi 4K X-Reality PRO yang mampu meningkatkan kualitas tayangan HD lama. TV ini kompatibel dengan Dolby Atmos dan DTS:X serta berjalan di platform Google TV, menjadikannya solusi praktis bagi pengguna yang ingin masuk ke ekosistem BRAVIA tanpa mengeluarkan biaya tinggi.
Ketiga model ini dilengkapi mode kalibrasi studio untuk menampilkan konten sesuai visi kreator, termasuk dukungan Netflix Adaptive Calibrated Mode, SONY PICTURES CORE, dan Prime Video Calibrated Mode. Dari sisi harga, BRAVIA 8 II dibanderol mulai Rp32,9 juta, BRAVIA 5 mulai Rp20,9 juta, dan BRAVIA 2 II mulai Rp11,9 juta, dengan ketersediaan mulai Juli 2025 di Indonesia.
BRAVIA Theatre Klaim Berikan Nuansa Bioskop di Rumah
Di sektor audio, Sony memperkenalkan BRAVIA Theatre Bar 6 dan BRAVIA Theatre System 6. Theatre Bar 6 adalah soundbar 3.1.2 channel dengan dukungan Dolby Atmos dan DTS:X, dilengkapi subwoofer nirkabel serta teknologi Vertical Surround Engine dan S-Force PRO Front Surround. Fitur Voice Zoom 3 berbasis AI memastikan dialog terdengar jelas, bahkan pada volume rendah.
Sony BRAVIA Theatre System 6 menawarkan konfigurasi 5.1 channel bertenaga 1000W, memberikan suara yang lebih kaya dengan subwoofer terintegrasi. Teknologi Multi Stereo memungkinkan reproduksi suara multi-arah, sementara dukungan IMAX® Enhanced menghadirkan pengalaman audio-visual yang lebih sinematik. Kedua sistem audio ini dapat diintegrasikan dengan TV BRAVIA melalui aplikasi BRAVIA Connect, memudahkan pengaturan suara dan sinkronisasi perangkat.
Bagi pengguna yang ingin meningkatkan sistem audio lebih lanjut, Sony juga menyediakan BRAVIA Theatre Rear 8, speaker belakang 2 channel dengan daya total 100W dan fitur 360 Spatial Sound Mapping. Produk ini dijual terpisah dan tersedia mulai Oktober 2025.
Selain inovasi teknologi, Sony menekankan komitmen pada keberlanjutan. Model BRAVIA 2025 menggunakan bahan daur ulang seperti plastik SORPLAS™ dan mengurangi penggunaan plastik murni pada kemasan. Fitur Eco Dashboard 2 juga memudahkan pengguna memantau dan mengatur konsumsi daya. Dari sisi aksesibilitas, TV dan sistem audio dilengkapi fitur screen reader, kontrol suara, dan penanda taktil untuk memudahkan pengguna dengan keterbatasan penglihatan.
Dengan kombinasi inovasi layar dan audio, strategi harga yang bervariasi, serta perhatian pada aspek lingkungan dan aksesibilitas, Sony berupaya mempertahankan posisinya di pasar hiburan rumah premium. Namun, persaingan dengan merek lain yang juga agresif berinovasi akan menjadi faktor penentu apakah lini BRAVIA 2025 mampu merebut hati konsumen Indonesia.