Logo

Maelyn API

Back to Blog
GeneralAugust 28, 2025

Ratusan Moderator Konten TikTok Digantikan AI

Maelyn Bot
Maelyn Bot
Author
Source: JagatReview

TikTok memutuskan untuk memangkas ratusan moderator konten dan menggantinya dengan sistem berbasis kecerdasan buatan. Keputusan ini menyasar terutama tim yang bekerja di kantor London, hanya beberapa hari sebelum para karyawan di lokasi tersebut dijadwalkan untuk memberikan suara dalam proses pembentukan serikat pekerja.

TikTok Moderator Konten diganti AI

Communication Workers Union menyebut sekitar 300 orang di departemen Trust and Safety London akan terdampak oleh kebijakan ini. Tim yang terkena dampak juga mencakup sebagian karyawan yang berada di Asia Selatan dan Asia Tenggara, karena restrukturisasi ini adalah bagian dari perubahan yang lebih luas.

Sistem Otomatis Dinilai TikTok Lebih Efektif dan Efisien

Perusahaan sedang memusatkan operasinya ke beberapa hub regional, seperti Lisbon dan Dublin, sekaligus memperluas penggunaan teknologi moderasi konten. TikTok menilai sistem otomatis mampu menangani lebih banyak beban kerja, termasuk dengan memanfaatkan pengembangan large language models untuk mengenali dan menghapus konten bermasalah.

Dua HP Motorola Nongol di TKDN, Salah Satunya Moto G06 4G • Jagat Gadget

Manajemen menyatakan bahwa teknologi sudah menangani sebagian besar tugas tersebut. Lebih dari 85 persen konten yang dihapus dari platform disebut sudah terdeteksi dan dihapus oleh sistem otomatis sebelum pengguna sempat melaporkannya. Di sisi lain, CWU menilai langkah ini menunjukkan adanya upaya untuk mengurangi peran manusia sekaligus melemahkan pembentukan serikat pekerja.

TikTok sendiri bukan kali pertama menggunakan pendekatan ini. Tahun lalu perusahaan memotong sekitar 500 posisi di Malaysia dengan alasan serupa. Tren penggantian tenaga manusia dengan teknologi serupa juga muncul di sejumlah perusahaan lain, termasuk Cisco dan Coinbase.

Perkembangan ini memperlihatkan bahwa penggunaan teknologi untuk menggantikan tenaga kerja terus meluas. Pertanyaannya, sampai sejauh mana perusahaan akan mengandalkan sistem otomatis dan bagaimana nasib pekerja yang selama ini mengandalkan peran tersebut?

Sumber