Micron resmi memperkenalkan chip memori tahan radiasi dengan kapasitas 256 gigabit, khusus untuk mendukung kebutuhan misi luar angkasa. Produk ini jadi yang pertama di dunia dengan jenis SLC NAND berkapasitas tinggi yang tahan terhadap lingkungan ekstrem di orbit. Peluncuran ini juga membuka jalan bagi rangkaian chip memori NOR, NAND, dan DRAM khusus antariksa lainnya dari Micron.
Seiring meningkatnya misi luar angkasa, baik dari sektor pemerintah maupun swasta, kebutuhan akan perangkat komputasi tangguh pun makin tinggi. Teknologi seperti AI dan edge computing kini mulai digunakan di luar atmosfer untuk memproses data langsung di orbit. Dengan chip baru ini, satelit dan wahana antariksa bisa lebih mandiri dalam menganalisis data dan mengambil keputusan.
Micron menyatakan bahwa chip tersebut sudah melalui pengujian berat, termasuk tahan radiasi, suhu ekstrem, dan getaran selama peluncuran. Mereka mengikuti standar dari NASA dan militer AS untuk memastikan ketahanan dalam jangka panjang di luar angkasa. Pengujian ini penting agar misi bisa berjalan lancar tanpa risiko kerusakan akibat kondisi lingkungan yang keras.
Menariknya, chip NAND Micron sebenarnya sudah digunakan dalam misi NASA sebelumnya lewat kolaborasi dengan Mercury Systems. Salah satu contohnya ada di instrumen EMIT yang dipasang di Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk memantau debu mineral dari permukaan Bumi. Perangkat itu bisa merekam hingga 100 ribu spektrum per detik, dan memori Micron menjadi andalan untuk menyimpan semua datanya.
Micron juga tengah memperkuat rantai pasok mereka di AS, termasuk memperluas produksi chip yang punya ketahanan jangka panjang. Mereka berencana merilis lebih banyak memori yang tahan ruang angkasa di masa depan. Kira-kira, bakal sejauh apa teknologi memori ini membawa kita menjelajah luar angkasa?