Microsoft resmi membuka Indonesia Central Cloud Region, pusat data pertama mereka di Indonesia, sebagai langkah strategis untuk mendukung transformasi digital dan pertumbuhan ekonomi berbasis kecerdasan buatan (AI). Peresmian dilakukan dalam ajang Microsoft AI Tour Jakarta pada 27 Mei 2025 dan dihadiri oleh lebih dari 800 pemimpin organisasi serta pejabat tinggi pemerintah.
Indonesia Central dirancang sebagai infrastruktur hyperscale dengan tiga zona ketersediaan yang menawarkan keamanan kelas dunia, latensi rendah, serta kepatuhan terhadap regulasi lokal terkait residensi data. Kehadiran pusat data ini juga merupakan bagian dari komitmen investasi jangka panjang Microsoft sebesar US$1,7 miliar (sekitar Rp27 triliun) hingga 2028 di sektor cloud dan AI di Indonesia.
Menurut IDC, kontribusi ekonomi dari Microsoft, mitra, dan pelanggan yang menggunakan cloud di Indonesia diperkirakan mencapai US$15,2 miliar pada 2025–2028, dengan Indonesia Central menyumbang 16,5% dari total tersebut. Sebanyak lebih dari 106.000 lapangan kerja juga diproyeksikan tercipta selama periode ini.
Menkomdigi Meutya Hafid menilai langkah ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap kebijakan digital pemerintah yang kian terbuka dan responsif. “Indonesia dinilai siap mengelola teknologi canggih seperti cloud dan AI, bukan hanya sebagai pengguna, tapi juga mitra aktif dalam membentuk ekosistem digital berkelanjutan,” ujarnya saat mewakili Presiden Prabowo Subianto dalam peresmian.
Infrastruktur Masa Depan dengan Dampak Nyata
Beberapa organisasi besar seperti Astra International, Pertamina, dan Kementerian Keuangan telah mengadopsi layanan cloud Microsoft untuk mempercepat transformasi digital mereka. Astra, misalnya, membangun sistem manajemen dealer berbasis AI untuk mendukung operasional lebih efisien. Sementara Pertamina memanfaatkan analitik dan kecerdasan buatan untuk meningkatkan pengambilan keputusan dan efisiensi proses.
Microsoft juga menggarisbawahi komitmen sosial melalui inisiatif seperti: elevAIte Indonesia, pelatihan AI untuk 1 juta talenta hingga 2025 (saat ini telah menjangkau 840 ribu peserta). Nusantara Data Center Academy, program vokasi untuk mencetak tenaga kerja data center lokal. Community Empowerment Fund, program peningkatan infrastruktur dan pelatihan digital di sekolah-sekolah sekitar pusat data Microsoft di Cikarang dan Karawang.
Posisi Strategis Indonesia di Asia Pasifik
Indonesia diproyeksikan menjadi pusat ekonomi digital Asia Pasifik, dengan GMV ekonomi digital tumbuh dari US$80 miliar di 2023 menjadi US$130 miliar pada 2025. Nilai pasar pusat data nasional juga diperkirakan naik dari US$2,39 miliar (2024) menjadi US$3,79 miliar (2030). Selain didorong permintaan domestik, posisi geografis Indonesia yang strategis dan potensi energi terbarukan yang besar menjadi faktor kunci daya tarik investasi pusat data berkelanjutan.
Ke depan, Microsoft berencana mendirikan AI Center of Excellence di Indonesia sebagai wadah kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan solusi AI yang relevan dengan prioritas nasional. Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten