Baterai bekas mobil listrik biasanya berakhir antara jadi limbah atau bisa kita daur ulang ala kadarnya. Namun di Italia, perusahaan energi bernama Enel memanfaatkan baterai bekas mobil listrik jadi penyimpan energi yang menyokong kebutuhan listrik bandara Leonardo da Vinci. Dengan dukungan dari Aeroporti di Roma (ADR) dan bantuan biaya dari komisi Eropa, perusahaan ini berhasil membangun fasilitas penyimpanan energi pertama di Italia yang berasal dari baterai bekas mobil listrik.
Suplai Baterai Bekas Mobil Listrik Dari Produsen Otomotif Besar
Untuk membangun fasilitas ini, Enel memanfaatkan 762 unit baterai bekas mobil listrik dari tiga produsen otomotif besar yaitu Mercedes-Benz, Stellantis, dan Nissan. Meski bekas, perwakilan Enel mengatakan kalau baterai ini masih punya tingkat kesehatan (State of Health) sekitar 80%, jadi kualitasnya masih memadai untuk menyimpan energi listrik. Untuk mengisi daya, fasilitas ini menggunakan suplai dari instalasi panel surya milik bandara.
Menurut kabar, fasilitas Pioneer punya kapasitas penyimpanan energi sebesar 10 MWh dengan output daya 2,5 MW yang bakal membantu kebutuhan listrik bandara. Perwakilan Enel menyebut, kalau Pioneer diperkirakan bisa bertahan antara 10 sampai 15 tahun. Tak hanya meningkatkan efisiensi energi, inovasi yang dilakukan Enel juga membawa dampak positif terhadap lingkungan.
ASUS Dual Radeon RX 9060 Debut, Bawa Clock Speed Sampai 3 GHz
Enel mengklaim kalau fasilitas ini bakal berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon sampai 16.000 Ton karbon dioksida dalam 10 tahun. Melalui Pioneer, Enel menunjukkan kalau proyek Pioneer ini bisa memaksimalkan daya guna baterai mobil listrik sampai akhir masa pakainya. Fasilitas ini juga mendukung sistem ekonomi sirkular sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan.