Lazada bersama Momentum Works merilis laporan bertajuk Transforming Ecommerce with AI, yang menunjukkan bahwa adopsi menyeluruh teknologi AI generatif berpotensi meningkatkan nilai pasar e-commerce Asia Tenggara hingga US$131 miliar per tahun pada 2030.
Dalam laporan ini, ditekankan bahwa e-commerce telah memasuki era baru, di mana kecerdasan buatan bukan sekadar alat bantu, melainkan fondasi utama dalam menghadirkan pengalaman belanja yang lebih personal dan efisien.
Konsumen Sudah Siap, Penjual Masih Meragukan
Data dari riset Lazada dan Kantar menunjukkan bahwa: 91% konsumen percaya AI mampu menemukan produk paling relevan. 88% mengandalkan AI untuk membantu pengambilan keputusan pembelian.
Namun di sisi lain, 61% pelaku usaha masih skeptis terhadap manfaat AI dan 73% menyebutkan integrasi AI masih mahal. Meskipun begitu, 93% dari mereka mengakui bahwa AI dapat menghemat biaya dalam jangka panjang.
Studi Kasus: AI dalam Praktik di Lazada
Lazada menampilkan lima fitur AI utama yang berdampak nyata pada performa penjual: Lazzie, asisten AI bagi pembeli, meningkatkan konversi hingga 68% melalui rekomendasi produk personal. AI-Powered UGC mendorong ulasan berbasis foto naik 177% dan menghasilkan lebih dari 33 juta pertanyaan pelanggan. Smart Listing memungkinkan pembuatan deskripsi produk otomatis yang SEO-friendly dan mempercepat listing. LISA, chatbot untuk penjual, meningkatkan review positif sebesar 24% dan konversi pesanan 40%. AI Translation mendukung 15 bahasa lokal di Asia Tenggara, mempermudah ekspansi lintas negara.
Kampanye #LazzieChatHunt selama festival belanja 12.12 bahkan menghasilkan lebih dari 6 juta interaksi dan peningkatan konversi lima kali lipat di Malaysia.
Strategi Transformasi Lewat Model POP-Leadership
Laporan ini juga memperkenalkan kerangka kerja POP-Leadership (Product, Organisation, People, Leadership) yang dapat membantu eksekutif e-commerce merancang strategi transformasi AI di tingkat organisasi: Product: Eksperimen cepat pada fitur dan konten. Organisation: Struktur adaptif dengan penguatan tim operasional lewat AI. People: Meningkatkan produktivitas tanpa menambah SDM. Leadership: Pemimpin bisnis perlu peka terhadap perkembangan AI dan mendukung implementasinya.
Menuju E-commerce AI-Native
Momentum Works memprediksi bahwa e-commerce akan segera berevolusi menjadi platform AI-native, di mana pengalaman belanja dan penjualan sepenuhnya ditentukan oleh personalisasi berbasis AI.
“Platform seperti Lazada telah melampaui sekadar chatbot dan konten otomatis—mereka kini menanamkan AI dalam seluruh alur e-commerce,” ujar Jianggan Li, CEO Momentum Works.
Dengan dorongan dari Alibaba yang telah menginvestasikan US$53 miliar dalam AI dan infrastruktur cloud, serta dukungan AI seperti Lazzie dan LISA di Lazada, pelaku usaha yang cepat beradaptasi diyakini akan memimpin pasar e_-commerce_ Asia Tenggara ke depannya. Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten