**Jakarta, ** Pekan lalu, salah satu pengguna TikTok telah mengunggah video terkait pengalamannya yang kurang menyenangkan saat membeli sebuah produk di salah satu peritel resmi produk Apple, yakni iBox, karena mendapat “jebakan upselling” oleh salah satu promotornya. Video tersebut pun akhirnya viral, dan pihak resmi Erajaya telah menanggapi hal tersebut.
Sejatinya isu terkait paket bundling di gerai iBox sendiri sudah bermunculan sebelumnya dan sempat viral dibicarakan baik pada platform TikTok maupun Instagram, di mana promotor iBox menawarkan atau mewajibkan tambahan garansi atau bundling tertentu, agar konsumen bisa membeli produk yang mereka inginkan. Namun pada video yang diunggah oleh Nashya lewat akun TikToknya, promotor bahkan mengatakan bila produk tambahannya ditawarkan gratis.
Dalam acara konferensi pers 20 tahun iBox di Kantor Eraspace Senin (4/8) kemarin, Senda Parentino, Chief Digital & Operations Officer Erajaya Group mengatakan bila pihaknya terus berusaha untuk berkomitmen menjaga kualitas pelayanan di seluruh gerainya. Namun berkat jumlah gerai yang kini sudah ada lebih dari 180 unit di seluruh Indonesia, ia sebutkan bila hal tersebut tak mudah.
“Komitmen kami dari pusat adalah memberikan pelayananan customer yang terbaik. Tapi dengan jumlah toko sebanyak itu, tentu tidak mudah untuk menerapkan standar yang sama. Deviasi pasti ada, tetapi kami pastikan itu tidak mencerminkan nilai-nilai iBox,” jelas Senda.
_ Perayaan 20 Tahun iBox di Indonesia, Ubah Logo dan Ada Promo Menarik_
iBox Menindak Tegas Oknum, Terus Menerima Feedback Pelanggan
Seperti yang kita tahu, toko ritel seperti iBox memang tidak hanya menjual produk Apple saja, namun juga aksesori dari merek pihak ketiga lainnya. Harga produk pun bervariasi, dan iBox juga beberapa kali memberikan potongan diskon khusus untuk periode tertentu, berlangsung luring maupun secara daring. Sehingga harga produk bisa bervariasi pada periode tertentu, membuat konsumen terkadang tidak mengerti harga produk yang seharusnya.
Dalam kesempatan yang sama, Eric Lee, Chief Category Management Officer Erajaya Digital mengatakan bila ia mengonfirmasi ada oknum yang bermain, dan akan langsung ditindak oleh perusahaan. “Begitu kami mendapatkan feedback dari masyarakat, itu yang dijadikan masukan buat kami untuk memperbaiki diri ke depannya,” tambahnya.
https://www.tiktok.com/@shyacaa/video/7532879772519763218
Pada video berdurasi sekitar 7 menit di atas, Nashya menceritakan pengalamannya yang merasa ditipu oleh salah satu promotor iBox, dengan metode upselling yang tidak dijelaskan secara gamblang. Saat itu, promotor mengatakan bila harga iPad 2025 berkapasitas 256GB dibanderol Rp9,4 jutaan, dan sudah termasuk dengan powerbank gratis. Akhirnya produk tersebut dibeli, namun konsumen merasa ada yang janggal.
Ketika melihat email pembelian, Nashya menemukan dua invoice berbeda. Di mana pada salah satu invoice, tertera bila harga iPad yang ia beli, seharusnya hanya Rp8,1 jutaan. Sementara powerbank yang tadinya disebut gratis, dibanderol Rp1 jutaan, sehingga membuat total pembelian menjadi Rp9 jutaan. Ia pun komplain, dan pihak iBox telah memberikan refund sesuai nilai yang seharusnya.
Disarankan Untuk Mengetahui Harga Produk Lebih Pasti Sebelum Membeli
Turut menanggapi kasus tersebut, Stephen Warouw, Head of Corporate & Marketing Communications ERAA memberikan saran bagi konsumen untuk memastikan terlebih dahulu barang yang dibeli, sebelum bertransaksi di iBox. “Sebelum mereka bayar, bisa cek-cek itemnya apa aja sih. Kalau begitu ada yag memang tidak diinginkan, langsung disampaikan ke teman-teman toko (promotor).”
iBox Indonesia juga selalu mendorong konsumen untuk menghubungi layanan customer care bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Tersedia baik melalui telepon, WhatsApp, atau Instagram, dan beroperasi setiap hari.