**** Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, memamerkan data capaian transaksi produk kripto per April 2025 sekitar Rp35,61 triliun dan dihasilkan dari 14,16 juta pengguna yang ada di Indonesia.

“Hal ini (kenaikan transaksi kripto dari Maret ke April) menunjukkan kepercayaan konsumen dan kondisi pasar yang tetap terjaga dengan baik,” ujar Hasan dalam keterangannya, Senin (2/6/2025).

Mencermati lebih jauh, meski terjadi kenaikan transaksi sekitar Rp3,16 triliun dibandingkan posisi bulan Maret 2025 Rp32,45 triliun, namun nilainya jauh melorot dari capaian April tahun 2024 pada kisaran Rp52,26 triliun.

Artinya terjadi penurunan signifikan secara yoy Rp16,65 triliun atau 31,85%. Semakin terpaut jauh lagi saat membandingkan arus transaksi kripto pada bulan Maret 2024, yang berada di Rp103,58 triliun.

Pada parameter lain menunjukkan bahwa pengguna aset kripto di Indonesia naik secara mtm dari 13,71 juta konsumen menjadi 14,16 juta konsumen, Hasan menerangkan dalam paparan Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDK OJK) Mei 2025.

** Indonesia Catat Pengguna Aplikasi Kripto Tertinggi Kedua di Dunia**

Sayangnya, data jumlah konsumen pada bulan April 2024 ditutupi label hingga tidak dapat diketahui nilai pastinya.

Namun mengacu pada pemberitaan Bloomberg Technoz pada 11 Juni 2024, OJK menyampaikan bahwa akumulasi jumlah investor per April 2024 tercatat 20,16 juta orang. Artinya, konsumen kripto dalam negeri dalam satu tahun terakhir juga drop 6 juta.

Hasan tidak memberi penjelasan dibalik susutnya dua indiaktor pada perdagangan aset kripto hingga bulan lalu, baik jumlah konsumen ataupun nilai transaksi kripto.

Sementara kapitalisasi pasar seluruh aset kripto per April 2025 mencapai Rp34,37 triliun, naik 16,62% mtm dibandingkan Maret 29,47 triliun.

Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News