Samsung dikabarkan siap mengirim sampel chip memori HBM4 ke mitra besar seperti AMD dan NVIDIA pada akhir bulan ini. Langkah ini menunjukkan bahwa raksasa Korea Selatan itu tak mau lagi tertinggal seperti saat era HBM3. Dengan teknologi DRAM generasi ke-6, Samsung optimis bisa mengejar ketertinggalannya dari SK hynix.
Pada generasi sebelumnya, Samsung gagal memenuhi standar NVIDIA tepat waktu, yang membuat mereka kehilangan banyak peluang pasar. Meski HBM3E mampu sedikit memperbaiki situasi , dominasi tetap dipegang oleh kompetitor seperti SK hynix. Tapi kali ini berbeda, karena Samsung disebut lebih siap dari sisi kualitas produksi dan efisiensi yield.
Fokus utama Samsung sekarang bukan siapa yang paling cepat masuk pasar, tapi siapa yang bisa menyajikan produk paling stabil dan layak pakai. Perusahaan ini mengandalkan proses fabrikasi baru yang meningkatkan hasil produksi, membuat chip HBM4 mereka lebih menjanjikan. Bahkan, para analis melihat peluang besar Samsung bisa jadi suplier untuk generasi GPU server “Rubin” milik NVIDIA atau akselerator AI Instinct MI400 dari AMD.
Saat ini SK hynix sudah lebih dulu memamerkan modul HBM4 ke publik, dan Micron kabarnya juga sudah siap bersaing. Jika ketiganya mulai produksi massal, harga HBM bisa makin murah dan industri AI akan mendapatkan pasokan memori berkecepatan tinggi yang lebih merata. Persaingan ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal siapa yang paling bisa dipercaya oleh para raksasa chip.
Apakah tahun ini akan jadi titik balik Samsung di pasar HBM? Atau mereka kembali harus puas di posisi kedua?