Jakarta, Gizmologi – Ya, sudah dipastikan Xbox akan bergabung dengan ASUS dalam merancang ROG Xbox Ally. Berdasarkan apa yang sudah diumumkan bahwa mereka akan menghadirkan 2 varian, yakni ROG Xbox Ally dan ROG Xbox Ally X. Pengumuman ini diumumkan pada gelaran Xbox Game Showcase 2025.
Lantas, pengumuman ini berhasil membuat banyak komunitas cukup terkejut dan pastinya bergembira. Perlu diketahui juga bahwa ini adalah sebuah handheld pertama yang membawa nama Xbox di dalamnya, sehingga ini sudah pasti bersaing dengan berbagai handheld yang ada.
Banyak dari para penggemar juga mengatakan bahwa ini adalah sentilan keras untuk Playstation, karena mereka memang membuat Sony Playstation Portal yang memiliki sistem game streaming, dan bukan seutuhnya sebagai gaming handheld. Menurut pandangan dari berbagai pengamat, bisa diprediksi ROG Xbox Ally Series ini membawa cukup banyak keuntungan karena ini adalah solusi dan inovasi baru untuk pasar gaming handheld dunia.
Lalu, apa saja yang akan di bawa oleh Xbox dan juga pihak ASUS untuk ROG Xbox Ally Series yang satu ini? Banyak yang penasaran terkait penggunaan OS dan apakah handheld ini memiliki sistem yang sama seperti PC Gaming Handheld? Maka dari itu, berikut adalah penjelasannya.
__ Mohon Bersabar, Xbox Handheld Baru Akan Dirilis Tahun 2027!
Xbox dan ASUS Rombak OS Windows
Berdasarkan pernyataan dari Dave2D, kabarnya Xbox dan ASUS memang menggunakan OS Windows yang sudah dimodifikasi, sehingga, ketika sudah di tangan konsumen, tampilan UI dan UX tidak akan sama dengan ROG Ally pada umumnya, dan akan 100% menggunakan UI dengan nuansa Xbox (menurut saya cukup mirip dengan tampilan Xbox Game Pass yang bisa kamu temukan di PC).
Walau menurut beberapa laporan, kamu juga bisa mengubah atau switching ke Desktop Mode. Jaid, kamu akan lebih mudah melakukan update. Bisa dikatakan, ketika pengguna masuk ke Desktop Mode biasanya mereka hanya melakukan update atau kegiatan teknis, selebihnya bisa lebih memanfaatkan gaming mode.
Selain itu, ketika kamu menyalakan ROG Xbox Ally, maka kamu langsung masuk ke laman pemilihan game, secara dasar mirip dengan Steam Big Picture. Jadi, kamu akan jauh lebih mudah menavigasi berbagai pilihan yang ada dalam UI tersebut. Inilah yang menjadi salah satu daya tarik, karena walau menggunakan nama ASUS dan ROG, mereka tidak menghadirkan kesan seperti PC Handheld.
Salah satu yang cukup sering dikeluhkan oleh para pengguna PC Handheld adalah susahnya melakukan navigasi ketika kamu masuk ke mode Windows. Mengapa? Karena pastinya kamu memerlukan adanya mouse untuk menggerakan kursor dan keyboard untuk mengetik (walau semua PC Handheld menghadirkan virtual keyboard, tetapi bagi kebanyakan pengguna Virtual Keyboard sedikit sulit untuk digunakan).
Maka dari itu, OS yang secara khusus dirancang oleh perpaduan ASUS dan Xbox ini diharapkan bisa memberikan kemudahan kepada para pengguna dalam memilih konten gaming yang mereka cari.
Apakah ketika kamu menggunakan ROG Xbox Ally hanya bisa memainkan game Xbox saja? Jawabannya adalah tidak. Kabarnya, kamu bisa memainkan semua game yang ada di PC maupun di Xbox. Misalnya, kamu bisa bermain game Steam, EA Play, Xbox Game Pass, hingga Battle.net. Jadi, OS yang dirancang ini memang secara khusus dirancang agar lebih serba guna dan menampilkan kesan yang versatile.
Desain Seakan Menggunakan Joystick yang Digabungkan dengan Layar
Jika kita melihat desain yang diberikan oleh ROG Xbox Ally Series ini, saya bisa mengatakan bahwa memang desainnya cukup menarik perhatian saya. Kabarnya, ASUS dan ROG secara khusus merancang desain agar bisa memberikan kenyamanan ekstra kepada para pengguna atau gamer.
Mengingat, bermain game pada Handheld modern pastinya cukup memberikan kesan pegal, terkhusus ketika kamu bermain game dalam jangka waktu yang panjang. Maka dari itu, Xbox dan ASUS merancang ROG Xbox Ally Series dengan desain pada masing-masing D-Pad memiliki bentuk yang mirip dengan controller Xbox pada umumnya. Mengingat, joystick Xbox memiliki kenyamanan yang kurang lebih sama seperti DualSense 5.
Kemudian, layar yang digunakan kurang lebih sama seperti ROG Ally series, yakni berukuran 7 inci dengan refresh rate mencapai 120Hz. Mengapa dibuat dengan demikian? Karena Xbox dan ASUS ingin para gamer bisa merasakan visual yang tergolong imersif walau bermain menggunakan handheld.
Nah, seperti yang sudah dijelaskan Microsoft dan ASUS juga menghadirkan ROG Xbox Ally dan ROG Xbox Ally X. Perbedaannya memang sama dengan versi ROG biasanya, dan untuk yang varian X dibalut dengan warna hitam, dan Ally biasa dibalut dengan warna putih. Selain dari warna, perbedaan dari varian X dan biasa juga terdapat pada performa yang diberikan.
Spesifikasi Singkat ROG Xbox Ally dan Ally X
Jika membahas tentang performa, pastinya memang akan bersumber dari prosesor yang ditawarkan pada kedua perangkat tersebut. Namun, yang mencuri perhatian saya adalah ROG Xbox Ally menggunakan AMD Ryzen Z2 A dan bukan Z1 Extreme. Ini adalah salah satu prosesor yang tergolong cukup terjangkau.
Sedangkan untuk ROG Xbox Ally X menggunakan AMD Ryzen Z2 Extreme, dan itu merupakan prosesor flagship untuk kebutuhan handheld gaming. Lalu apa yang membedakan keduanya? Sudah jelas untuk para gamer yang ingin mengincar performa grafis secara maksimal, maka memilih ROG Xbox Ally X adalah jawaban yang tepat.
Lalu, untuk kamu yang memang ingin bermain game dengan santai dan tidak terlalu mementingkan performa dan kualitas grafis, maka memilih ROG Xbox Ally juga sudah cukup. Namun, bukan berarti AMD Ryzen Z2 A menghadirkan kualitas yang jelek, melainkan masih di bawah performa yang diberikan AMD Ryzen Z2 Extreme.
Nah, salah satu yang menjadi nilai plus dari ROG Xbox Ally X adalah kamu akan mendapatkan Impulse Trigger, dan untuk ROG Xbox Ally biasa hanya mendapatkan regular Trigger. Apa itu Impulse Trigger? Secara singkat, Impulse Trigger adalah sebuah fitur atau gimmick yang dibawa untuk memberikan kesan haptric ketika kamu menekan trigger kanan atau kiri, dan ini mirip dengan apa yang sudah diterapkan pada DualSense. Jadi, ketika kamu bermain game FPS atau balapan, maka kamu akan merasa sedikit lebih berat ketika memencet tombol trigger.
Ini menjadi kolaborasi penting karena untuk pertama kalinya nama Xbox resmi digunakan pada perangkat gaming portabel. Pengumumanini juga menjadi sinyal serius terhadap kompetitor seperti Sony yang masih mengandalkan sistem streaming dalam lini produk handheld mereka.
Salah satu hal menarik dari ROG Xbox Ally Series adalah kehadiran sistem operasi khusus yang membawa pengalaman mirip ekosistem Xbox, namun tetap fleksibel seperti PC. Tampilan antarmuka yang menyerupai Xbox Game Pass memudahkan navigasi, sementara opsi untuk beralih ke Desktop Mode tetap tersedia bagi pengguna yang ingin kontrol lebih teknis. Ini adalah solusi atas keluhan umum pengguna handheld berbasis Windows yang kerap merasa kesulitan bernavigasi tanpa mouse atau keyboard fisik.
Desain ergonomis juga menjadi nilai jual penting. ASUS dan Xbox merancangnya dengan inspirasi dari controller Xbox demi kenyamanan jangka panjang, terutama saat bermain dalam durasi lama. Ditambah dengan layar 7 inci ber-refresh rate 120Hz, perangkat ini menjanjikan pengalaman visual yang tajam dan imersif. Dua varian yang ditawarkan, yaitu Ally putih dan Ally X hitam, bukan hanya berbeda dari segi warna, tetapi juga spesifikasi performa dan fitur tambahan seperti Impulse Trigger.
Secara performa, perbedaan paling mencolok terletak pada prosesor yang digunakan. Versi standar mengusung AMD Ryzen Z2 A yang lebih hemat biaya namun tetap mumpuni, sementara versi X menggunakan AMD Ryzen Z2 Extreme untuk performa maksimal. Dengan kompatibilitas terhadap berbagai platform game seperti Steam, Game Pass, hingga Battle.net, ROG Xbox Ally Series tidak hanya hadir sebagai perangkat stylish, tapi juga versatile untuk semua jenis gamer. Kolaborasi ini bisa menjadi standar baru dalam dunia handheld gaming modern.