OpenAI kelihatannya terus tancap gas dalam pengembangan model AI mereka. Setelah memperkenalkan model reasoning (penalaran) o3 dan o4-mini pada April lalu, kini mereka merilis varian o3-pro yang diklaim lebih powerful dan paling canggih dari OpenAI. Model o3-pro tersebut sudah tersedia untuk pengguna berbayar di ChatGPT.
Varian model o3-pro ini sendiri akan menjadi pengganti dari o1-pro sebelumnya, yang menurut OpenAI banyak digunakan untuk menyelesaikan tugas kompleks seperti matematika, sains, hingga pemrograman. Dibandingkan o3 reguler, varian pro dirancang untuk menjawab pertanyaan yang lebih panjang dengan lebih akurat.
Lebih jauh lagi, tidak seperti o1-pro, generasi terbarunya ini sudah mendukung beragam tools yang ada di ChatGPT. Itu termasuk fungsi untuk pencarian web, analisa file, input visual, hingga mengingat respon sebelumnya dengan fitur memori. Sayangnya, fitur generate image dan Canvas masih belum tersedia dengan model o3-pro.
Namun, beragam integrasi tool tadi membuat respon relatif lebih lama dari o1-pro. Melihat fungsinya yang kini lebih luas, tentu hal tersebut tidak akan menjadi masalah. OpenAI sendiri menyarankan o3-pro untuk digunakan untuk pertanyaan yang sulit dan kompleks, di mana keakuratan jawaban jadi prioritas ketimbang waktu tunggu.
Performa sintetis dari uji internal OpenAI menunjukkan o3-pro berhasil meraih skor tinggi di berbagai benchmark AI populer. Dalam benchmark AIME 2024 yang menguji kemampuan matematika, o3-pro unggul dari Gemini 2.5 Pro milik Google. Saat diuji dengan soal level PhD menggunakan benchmark GPQA Diaomond, o3-pro juga mengalahkan Claude 4 Opus milik Anthropic yang dirilis baru-baru ini.
Model o3-pro saat ini sudah tersedia untuk pengguna ChatGPT berbayar di tier Pro dan Team. Sementara itu, pengguna Enterprise dan Edu bakal mendapatkan akses dalam beberapa minggu mendatang. o3-pro tidak tersedia untuk pengguna gratis, tapi untuk non-berbayar masih tetap bisa memanfaatkan varian o4-mini.