Pernah bingung dengan spesifikasi port USB-C pada laptop kalian? Selain soal kecepatan transfer atau dukungan daya yang berbeda-beda, USB-C generasi terbaru biasanya juga sudah mendukung output display. Namun, tak jarang OEM meniadakan fitur tersebut dan bahkan membatasi kemampuan transfer serta dayanya.
Hal ini karena meski USB-IF telah menetapkan standar spesifikasi untuk USB-C tapi tidak ada kewajiban bagi OEM atau manufaktur mengimplementasikan keseluruhan spesifikasinya. Oleh karena itu, Microsoft kini mengambil langkah dengan mewajibkan OEM untuk menerapkan standarisasi port USB-C pada PC Windows.
Lewat program Windows Hardware Compability Program (WHCP), Microsoft menetapkan spesifikasi minimal pada USB-C yang harus dipenuhi oleh PC Windows untuk bisa mendapatkan label WHCP. Bagi yang belum familiar, itu adalah label yang menjadi indikasi bahwa laptop sudah mampu menjalankan Windows secara optimal.
Dengan WHCP, Microsoft mewajibkan semua port USB-C di laptop Windows memenuhi standar tertentu, tergantung versi USB yang digunakan. Untuk USB4, semua port wajib mendukung transfer data minimal 40 Gbps, kompatibel dengan Thunderbolt 3, bisa mengisi daya minimal 15 watt, serta mendukung dua monitor 4K@60Hz.
Sementara untuk USB3, kecepatan transfer harus di kisaran 5 hingga 20 Gbps, mendukung pengisian daya antara 4.5 sampai 15 watt, dan bisa digunakan untuk satu layar eksternal. Dukungan Thunderbolt dan PCIe tidak diwajibkan di kategori ini.
Perangkat juga harus lolos pengujian dari Windows Hardware Lab Kit (HLK) untuk mendapat label WHCP. Dengan begitu, pengguna tidak perlu lagi menebak-nebak fungsi tiap port USB-C di laptop mereka. Standarisasi ini diharapkan mengurangi kebingungan dan memastikan pengalaman pengguna yang lebih konsisten di perangkat Windows.