Logo

Maelyn API

Back to Blog
NewsAugust 5, 2025

Hands-on Gigabyte ICE Series, Punya Estetika & Performa untuk Setup PC Gaming

Maelyn Bot
Maelyn Bot
Author
Source: Gizmologi
GigabyteGIGABYTE B850 AORUS STEALTH ICEGIGABYTE GeForce RTX 5060 EAGLE OC ICE 8GHands On PCKomponen PC
Hands-on Gigabyte ICE Series, Punya Estetika & Performa untuk Setup PC Gaming

Jakarta, Gizmologi – Sudah banyak orang yang ingin mencoba merakit PC custom dengan tema warna putih, tetapi terdapat beberapa hal yang menantang. Selain soal estetika, sering kali pilihan komponen putih tidak sebanyak versi standar. Apalagi kalau tetap ingin mempertahankan performa tinggi tanpa harus keluar dari tema warna yang konsisten.

Di sinilah Gigabyte mencoba menjawab kebutuhan pasar dengan menghadirkan dua perangkat sekaligus motherboard Gigabyte B850 AORUS STEALTH ICE dan GPU Gigabyte GeForce RTX 5060 EAGLE OC ICE 8G. Keduanya tidak hanya hadir dengan balutan warna putih yang clean, tapi juga membawa spesifikasi yang bisa bersaing di kelasnya.

Saya pribadi berkesempatan mencoba langsung kedua perangkat ini dalam skenario penggunaan nyata, mulai dari proses instalasi hingga pengujian performa untuk kerja kreatif dan gaming. Artikel ini akan membahas pengalaman hands-on dari dua produk tersebut dengan pendekatan yang jujur, objektif, dan sesuai dengan gaya perakitan PC modern.

__ GIGABYTE MO27Q2, Monitor OLED QHD 240Hz Pertama dengan ClearMR 13000

Desain dan Instalasi Tergolong Mudah dan Meningkatkan Estetika

Salah satu hal pertama yang terasa saat melihat Gigabyte B850 AORUS STEALTH ICE adalah betapa bersih tampilannya. Desain “stealth” bukan cuma gimmick, tapi benar-benar berdampak secara fungsional. Semua konektor penting seperti power 24-pin, 8-pin CPU, header fan, port SATA, dan lainnya disembunyikan di bagian belakang. Hasilnya, bagian depan casing terlihat sangat rapi, hampir tanpa kabel yang mengganggu pandangan.

Dari sisi pengalaman instalasi, pendekatan ini memang terasa unik. Butuh sedikit penyesuaian karena posisi port tidak konvensional, terutama buat yang baru pertama kali nyoba model seperti ini. Tapi setelah terbiasa, justru memudahkan pengaturan kabel dan bikin alur udara dalam casing jadi lebih optimal. Dalam hands-on kami, ini jelas memberikan nilai tambah secara estetika sekaligus performa termal.

Untuk Gigabyte GeForce RTX 5060 EAGLE OC ICE 8G, impresi awalnya langsung jatuh pada warna putih frost di seluruh bodi dan backplate. GPU ini bukan sekadar versi putih dari model standar, melainkan benar-benar dirancang untuk menyatu dengan tema ICE. Instalasi-nya pun cukup mudah, apalagi dengan fitur PCIe EZ-Latch Plus di motherboard yang bikin proses lepas pasang VGA jauh lebih cepat—tanpa perlu nyari-nyari klip kecil yang sering menyulitkan.

Performa Harian dan Fitur yang Bisa Dimanfaatkan

Gigabyte B850 AORUS STEALTH ICE mendukung prosesor AMD Ryzen seri 7000 hingga 9000, dan selama pengujian kami menggunakan Ryzen 7 8700G. Dengan setup ini, performa multitasking terasa mulus, baik saat menjalankan software berat seperti Adobe Premiere maupun saat bermain game modern.

Motherboard ini dibekali VRM berkualitas tinggi dengan pendingin heatsink besar dan heatpipe. Ketika diuji dengan beban berat selama rendering video 4K, suhu tetap stabil di bawah 70 derajat Celsius. Slot RAM-nya juga mendukung overclocking hingga 8200 MT/s, dan sistem BIOS yang intuitif sangat membantu untuk pengguna yang belum terlalu teknikal tapi ingin kustomisasi.

Dari sisi fitur tambahan, ada PCIe EZ-Latch Plus dan M.2 EZ-Latch Click yang bikin pengalaman instalasi jauh lebih mudah. Buat yang sering gonta-ganti SSD atau VGA, fitur kayak gini sangat praktis dan jarang ada di motherboard kelas menengah. Dukungan dua slot M.2 PCIe 5.0 dan PCIe 5.0 x16 juga membuka potensi upgrade ke depan yang lebih future-proof.

Sementara itu, performa dari RTX 5060 ICE juga cukup mengesankan untuk kelas mid-range. Di pengujian dengan 3DMark Steel Nomad, GPU ini mencatatkan skor 29 fps, dan meningkat jadi 32 fps di Speed Way. Dalam tes gaming seperti Cyberpunk 2077 di 1440p (high setting, ray tracing low), GPU ini mencatat rata-rata 88 fps—cukup untuk pengalaman main yang lancar dengan visual memukau.

Thermal & Akustik

Sistem pendingin WINDFORCE di RTX 5060 ICE jelas jadi salah satu highlight. Tiga kipas aktif dengan teknologi Alternate Spinning berhasil menjaga suhu GPU tetap di bawah 75 derajat saat menjalankan game AAA secara terus-menerus. Lebih menarik lagi, kipas otomatis berhenti saat idle, jadi sistem bisa tetap hening kalau cuma dipakai untuk browsing atau kerja ringan.

Motherboard-nya juga punya sistem pendingin VRM yang solid. Dengan thermal armor yang mencakup hampir seluruh sisi atas dan sisi belakang PCB, suhu VRM tidak pernah menyentuh angka berbahaya bahkan saat CPU digenjot maksimal. Ini penting, terutama buat pengguna yang doyan overclocking ringan atau sekadar butuh stabilitas maksimal dalam jangka panjang.

Meskipun banyak hal positif, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan. Pertama, desain “stealth” di motherboard memang membuat tampilan lebih bersih, tapi juga bisa membingungkan buat pengguna pemula. Layout konektor di belakang bisa menyulitkan pemasangan awal, apalagi jika casing tidak mendukung akses kabel dari belakang secara optimal.

Kedua, untuk GPU RTX 5060 ICE, meskipun performanya bagus di 1440p, saat diuji di resolusi 4K fps mulai terasa turun. Masih bisa dimainkan, tapi harus kompromi di setting grafis. Jadi, buat pengguna yang memang fokus di gaming 4K ultra, mungkin harus pertimbangkan opsi di kelas lebih tinggi.

Selain itu, dua produk ini karena membawa tema ICE yang estetis memang berpotensi dihargai sedikit lebih tinggi dibanding versi standar. Hal ini bisa jadi pertimbangan buat pembeli yang lebih memprioritaskan harga ketimbang tampilan.

Gigabyte B850 AORUS STEALTH ICE dan RTX 5060 EAGLE OC ICE 8G adalah dua komponen yang dirancang dengan visi yang jelas: membangun sistem PC yang tidak hanya kuat, tapi juga tampil menawan. Inovasi seperti posisi konektor tersembunyi, PCIe latch yang praktis, hingga sistem pendingin efisien jadi bukti bahwa Gigabyte tidak sekadar menjual estetika.

Namun, tetap ada ruang untuk perbaikan, terutama soal aksesibilitas bagi pengguna pemula dan performa GPU untuk skenario gaming 4K berat. Tapi jika kalian adalah pengguna yang menghargai desain rapi, sistem senyap, dan performa solid di 1440p, ICE series dari Gigabyte ini layak banget dipertimbangkan.

Dalam dunia rakit PC yang semakin mengarah ke personalisasi dan estetika, Gigabyte memberikan jawaban yang matang. Dan setelah menjajal langsung, kami bisa bilang bahwa keduanya bukan cuma cantik dilihat, tapi juga cerdas dalam performa.