Jakarta, Gizmologi – Setiap Rabu pertama di bulan Juni, dunia memperingati Global Running Day, sebuah momentum tahunan yang mendorong masyarakat untuk bergerak, berlari, dan menjaga kebugaran. Di Indonesia, tren olahraga lari terus menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Kegiatan lari kini menjelma menjadi gaya hidup sehat yang menyatukan berbagai kalangan lewat semangat komunitas dan teknologi.

Fenomena ini terasa nyata lewat antusiasme masyarakat terhadap event lari, mulai dari fun run santai hingga ultra marathon jarak jauh yang semakin diminati. Bahkan, Car Free Day di berbagai kota besar tak lepas dari aktivitas pelari amatir maupun profesional yang memenuhi jalanan. Momen seperti ini menjadi ajang berkumpul, berlatih, dan berbagi energi positif dalam suasana yang inklusif.

Garmin, sebagai pemimpin global di bidang teknologi kebugaran, turut merayakan Global Running Day 2025 dengan mengajak masyarakat untuk menjadikan lari sebagai bagian dari gaya hidup. Menurut Chandrawidhi Desideriani, Marketing Communications Senior Manager Garmin Indonesia, lari adalah simbol kebiasaan sehat yang berdampak luas bukan hanya pada tubuh, tetapi juga pada hubungan sosial dan kesehatan mental.

__ Sony WH-1000XM6 Resmi Meluncur di Indonesia, Bawa Pengalaman AI dalam Audio

Data Garmin Tunjukkan Lonjakan Aktivitas Lari di Indonesia

Berdasarkan data dari aplikasi Garmin Connect, minat masyarakat Indonesia terhadap lari menunjukkan pertumbuhan pesat sepanjang tahun 2024 dan awal 2025. Dari Januari hingga Desember 2024, tercatat lebih dari 142.000 aktivitas lari yang direkam oleh pengguna Garmin. Jumlah ini meningkat tajam dibanding awal tahun yang hanya 56.000-an aktivitas.

Memasuki 2025 dan menjawab visi dari Global Running Day, angka tersebut melonjak dua kali lipat menjadi 135.551 sesi lari di bulan Januari. Walaupun terjadi sedikit penurunan saat bulan Ramadan, aktivitas kembali meningkat tajam pasca Lebaran dengan puncaknya pada bulan Mei 2025, mencapai lebih dari 242.000 aktivitas lari yang tercatat. Ini menunjukkan konsistensi masyarakat dalam menjadikan lari sebagai bagian dari rutinitas.

Rata-rata pelari Indonesia mencatat kecepatan 6 menit 28 detik per kilometer dan jarak sekitar 8,3 kilometer per sesi. Menariknya, pelari yang rutin berlari dua kali seminggu atau lebih selama setahun mengalami peningkatan skor tidur dan Body Battery yang sudah menjadi fitur kesehatan bawaan Garmin yang menunjukkan peningkatan energi dan kondisi fisik secara keseluruhan.

Komunitas dan Teknologi Jadi Pendorong Utama

Kesuksesan tren lari dan juga peringatan Global Running Day di Indonesia tak lepas dari peran komunitas. Garmin pun membentuk Garmin Run Club (G/R/C) sebagai wadah bagi para pelari untuk berbagi pengalaman, mendapatkan program latihan dari pelatih berpengalaman, dan saling memotivasi. Komunitas ini menjadi ruang aman dan suportif bagi siapa pun yang ingin memulai atau meningkatkan performa lari mereka.

Selain itu, kemajuan teknologi juga menjadi faktor penting. Perangkat smartwatch Garmin kini dilengkapi berbagai fitur yang dirancang khusus untuk pelari, seperti Garmin Coach dan Running Dynamics. Fitur-fitur ini memungkinkan pengguna melacak progres latihan, mengatur target, hingga menghindari cedera lewat analisis gerakan dan data biometrik yang akurat.

Dengan pendekatan yang menyatukan komunitas dan teknologi dan juga perayaan Global Running Day, Garmin menghadirkan pengalaman berlari yang tidak hanya fungsional tapi juga menyenangkan. Seperti yang disampaikan oleh Chandrawidhi, “Kami tidak hanya menjual jam tangan, tapi mendampingi setiap langkah pengguna kami menuju hidup yang lebih aktif dan sehat.”

Lari Tanpa Batas Lewat Asia Virtual Run

Pad Global Running Day 2025, Garmin juga memperluas semangat Global Running Day lewat kehadiran Asia Virtual Run, bagian dari seri Garmin Run Asia Series. Event ini memungkinkan siapa pun untuk ikut serta dalam ajang lari, di mana pun mereka berada cukup dengan ponsel, jam tangan, dan koneksi internet.

Asia Virtual Run menjadi solusi inklusif bagi pelari dari berbagai latar belakang dan negara. Tak ada batasan lokasi, jarak tempuh bisa disesuaikan, dan seluruh aktivitas tercatat secara digital. Ini adalah bentuk kampanye aktif dan digital yang tidak hanya menghubungkan individu dengan komunitas global, tapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga gaya hidup sehat.

Dengan inisiatif ini, Garmin membuktikan bahwa olahraga, khususnya lari, bisa dilakukan kapan saja, di mana saja, dan oleh siapa saja. Teknologi menjadi jembatan untuk menjangkau lebih banyak orang, mengajak lebih banyak partisipasi, dan mendorong gaya hidup aktif secara menyeluruh di seluruh Asia.

Global Running Day bukan sekadar hari perayaan, tapi juga momentum refleksi dan motivasi untuk hidup lebih sehat. Lari adalah olahraga sederhana yang bisa dilakukan siapa saja, tanpa alat rumit atau biaya mahal. Dengan konsistensi dan komunitas yang mendukung, manfaatnya pun bisa dirasakan jangka panjang.

Garmin sebagai brand, tidak hanya menyediakan perangkat, tapi juga mendampingi pengguna lewat inovasi dan komunitas aktif. Dari data yang dicatat hingga event seperti Asia Virtual Run, semua diarahkan untuk mendorong lebih banyak orang bangkit, bergerak, dan hidup lebih baik.