Jakarta, Gizmologi – Salah satu kekuatan Android yang sering diapresiasi pengguna adalah fleksibilitasnya yang mirip seperti komputer pribadi. Hal ini memungkinkan pengguna menjalankan berbagai aplikasi, termasuk software yang sejatinya bukan untuk Android. Salah satu contohnya adalah menjalankan game PC berbasis Windows langsung di smartphone Android melalui emulator.
Salah satu emulator paling populer untuk kebutuhan ini adalah GameHub, yang dikembangkan oleh GameSir. Emulator ini bekerja dengan cara menerjemahkan instruksi grafis dan sistem dari game PC agar bisa dijalankan di perangkat Android, khususnya yang menggunakan chipset Qualcomm Snapdragon. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, dukungan untuk chipset lain, seperti MediaTek masih tergolong terbatas dan belum optimal.
Kini, kondisi tersebut mulai berubah. Melalui pembaruan terbaru, GameSir mengumumkan bahwa GameHub telah mendapatkan peningkatan besar dalam mendukung perangkat Android dengan chipset MediaTek Dimensity, terutama seri 9000 hingga 9400. Dengan peningkatan ini, perangkat dengan GPU Mali dipastikan bisa menjalankan game PC DirectX 9 hingga DirectX 11 dengan performa yang bahkan disebut “setara atau melampaui” Adreno dalam beberapa skenario.
__ Tencent Dituding Jiplak Horizon, Sony Ajukan Gugatan Hukum
Terobosan Teknis untuk GPU Mali
Salah satu tantangan terbesar dalam menjalankan game PC di perangkat Android adalah perbedaan arsitektur dan driver grafis. Chipset MediaTek, meskipun populer di pasar global, kerap tertinggal dalam hal dukungan emulasi karena GPU Mali yang digunakan memiliki keterbatasan pada sisi driver, kompiler shader, dan implementasi Vulkan API.
Mengutip dari Android Authority, tim GameHub mengatasi tantangan ini dengan membangun mekanisme konversi kode baru. Mekanisme ini memungkinkan instruksi grafis berbasis DirectX masih umum di game PC Windows yang dikonversi agar bisa diproses oleh GPU Mali. Konversi dilakukan secara runtime, dan sistem ini juga secara otomatis menghindari bagian kode yang gagal atau crash karena keterbatasan driver.
Sebagai bagian dari upaya ini, GameHub juga menjalin komunikasi langsung dengan MediaTek untuk mengembangkan driver khusus untuk emulasi. Meski belum diumumkan secara resmi apakah kolaborasi ini akan menghasilkan rilis driver publik, langkah ini menunjukkan bahwa dukungan untuk Mali tidak lagi sekadar usaha komunitas—melainkan mulai ditanggapi secara serius oleh pihak vendor.
Dampak bagi Pengguna dan Potensi Lebih Luas
Dengan optimalisasi ini, pengguna ponsel berbasis MediaTek Dimensity 9000, 9200, dan 9300 ke atas bisa menikmati pengalaman gaming PC secara mobile yang sebelumnya hanya tersedia di perangkat Snapdragon. Hal ini membuka akses bagi pengguna yang ingin bermain game seperti Skyrim, GTA V, atau Dark Souls di smartphone mereka, asalkan spesifikasi perangkat mencukupi.
Selain pengguna MediaTek, dampak lain dari optimasi ini juga bisa dirasakan oleh pemilik ponsel Google Pixel. Perlu diketahui, chip Tensor milik Google juga menggunakan GPU Mali, sehingga perbaikan pada GameHub kemungkinan besar akan meningkatkan performa di perangkat Pixel seperti Pixel 6 hingga Pixel 8 Pro.
Namun, penting untuk dicatat bahwa emulasi tetap memiliki batas. Tidak semua game akan berjalan lancar atau stabil. Selain tergantung pada perangkat keras, performa juga sangat bergantung pada versi Android, kapasitas RAM, sistem pendinginan, hingga kompatibilitas dengan game yang ingin dijalankan. Belum lagi risiko legalitas jika pengguna menjalankan game tanpa lisensi asli.
Langkah GameSir dalam meningkatkan dukungan GameHub untuk chipset MediaTek merupakan kabar baik bagi komunitas gamer mobile yang semakin berkembang. Dengan semakin banyaknya ponsel flagship berbasis MediaTek, pengoptimalan ini menjanjikan akses yang lebih merata bagi pengguna untuk menjajal game PC secara mobile, tanpa harus tergantung pada ekosistem Snapdragon.
Meski masih ada kendala teknis dan keterbatasan platform, upaya ini menunjukkan bahwa emulasi game PC di Android makin serius dan terarah. Bila kolaborasi antara pengembang emulator dan produsen chipset seperti MediaTek terus berlanjut, bisa jadi di masa depan pengalaman “bawa game PC ke dalam kantong” bukan lagi mimpi eksklusif, melainkan fitur umum yang bisa dinikmati siapa saja.