Jakarta, Gizmologi – Percepatan transformasi digital kini bukan lagi opsi, melainkan kebutuhan mendesak bagi dunia industri. Menjawab tantangan tersebut, XLSMART menggelar BRAVO 500 SUMMIT, forum strategis berskala nasional yang mengangkat isu pemanfaatan teknologi AI dan keamanan siber (cybersecurity) dalam memperkuat daya saing industri di Indonesia.
Acara BRAVO 500 SUMMIT diselenggarakan di Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta ini melibatkan sekitar 500 perusahaan dan 1.500 peserta dari kalangan pimpinan industri, regulator, hingga mitra teknologi global. Dihadiri pula oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, forum ini menjadi ruang dialog dan kolaborasi lintas sektor yang bertujuan mendorong digitalisasi di sektor-sektor strategis nasional.
Dalam kesempatan yang sama, XLSMART juga memperkenalkan Enterprise Smart Technology & Automation (ESTA), sebuah platform digital baru yang dirancang untuk membantu pelaku industri mengelola operasional mereka secara lebih efisien, aman, dan terukur di tengah tantangan ekonomi digital yang semakin kompleks.
__ LKYSPP Rilis Peta Jalan Transformasi Digital ASEAN Berbasis 5G dan AI
Kolaborasi Jadi Kunci Transformasi
Presiden Direktur & CEO XLSMART, Rajeev Sethi, menyampaikan bahwa BRAVO 500 SUMMIT merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk menjadi mitra teknologi strategis bagi dunia usaha. Direktur Andrijanto Muljono menambahkan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi faktor penting untuk mengakselerasi adopsi teknologi di industri.
“Kami percaya bahwa transformasi digital tidak bisa hanya mengandalkan teknologi. Diperlukan budaya yang memberdayakan serta semangat kebersamaan,” ujar Andrijanto.
Hal ini diamini oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, beliau menyampaikan bahwa pemerintah tengah menyusun Peta Jalan Nasional AI dengan tiga prinsip utama: inklusivitas, kedaulatan data, dan kebermanfaatan teknologi untuk masyarakat.
Meutya menegaskan pentingnya kolaborasi antara swasta dan pemerintah untuk memastikan AI bisa menjadi alat yang memperluas akses, bukan justru memperdalam kesenjangan. “Kita harus pastikan bahwa AI tidak hanya milik mereka yang punya sumber daya terbesar, tapi jadi sarana untuk membuka peluang bagi semua,” ujarnya.
Namun, di balik semangat kolaborasi tersebut, tantangan tetap ada. Belum meratanya literasi digital, kesiapan infrastruktur di luar kota besar, hingga keterbatasan sumber daya manusia menjadi PR bersama untuk memastikan transformasi digital yang inklusif.
ESTA, Platform Digital Terpadu untuk Industri
Dalam forum BRAVO 500 SUMMIT, XLSMART memperkenalkan ESTA sebagai solusi digital komprehensif yang menyasar sektor industri seperti keuangan, logistik, manufaktur, hingga layanan publik. Platform ini dibangun dengan pendekatan modular dan terintegrasi, memungkinkan pelaku industri mengelola sistem operasional mereka dari satu dasbor terpadu.
ESTA mengusung teknologi cloud native, mendukung pemrosesan data secara real-time melalui edge computing, serta mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI dan GenAI) di dalam platform. Salah satu fitur andalan ESTA adalah Advanced Managed Services (AMS), yang menawarkan pemantauan infrastruktur multi-tenant, pengelolaan SLA, ITSM, serta automasi operasional.
Selain itu, pada gelaran BRAVO 500 SUMMIT ini menyatakan bahwa sistem keamanan berlapis dan kemampuan integrasi antara cloud dan on-prem menjadi nilai tambah yang ditawarkan ESTA. Menurut pihak perusahaan, pendekatan ini memungkinkan perusahaan mengurangi ketergantungan terhadap banyak vendor teknologi dan lebih hemat dalam pengelolaan biaya.
Namun begitu, seperti banyak platform enterprise lainnya, implementasi ESTA akan sangat tergantung pada kesiapan infrastruktur digital dan sumber daya internal perusahaan pengguna. Tanpa kesiapan dari sisi internal, potensi teknologi bisa jadi tidak maksimal.
BRAVO 500 SUMMIT menegaskan posisi XLSMART sebagai pemain yang ingin lebih dari sekadar penyedia layanan konektivitas. Melalui penguatan lini bisnis enterprise dan peluncuran ESTA, perusahaan ingin menancapkan pengaruh di sektor teknologi digital untuk industri.
Namun, keberhasilan platform seperti ESTA tidak hanya ditentukan oleh fitur teknologinya, tetapi juga oleh eksekusi di lapangan: apakah mudah diadopsi, apakah mampu menjawab kebutuhan industri secara spesifik, dan apakah punya dukungan pasca-implementasi yang solid.
Dari sisi positif, kolaborasi dengan mitra global seperti AWS, Cisco, dan Google Cloud menunjukkan komitmen perusahaan dalam membangun ekosistem digital yang lebih luas. Di sisi lain, perusahaan tetap harus menjaga agar transformasi ini tidak bersifat eksklusif, melainkan tetap inklusif dan berorientasi pada solusi nyata yang menjawab kebutuhan lintas sektor.