Jakarta, Gizmologi – Assassin’s Creed Mirage akan kedatangan ekspansi gratis yang membawa pemain ke AlUla, sebuah kota oasis kuno di Arab Saudi. Lokasi ini bukan hanya kaya akan sejarah, tapi juga memiliki lanskap alam berupa formasi bebatuan menjulang yang tampak ideal untuk aksi parkour khas Assassin’s Creed. Konten baru ini akan hadir dengan misi tambahan, cerita baru, serta peningkatan gameplay yang berlaku untuk keseluruhan permainan.
Industri gim global kerap menghadirkan kejutan, terutama dari waralaba besar seperti Assassin’s Creed. Seri yang dikenal dengan pendekatan historisnya ini selalu menarik perhatian saat menghadirkan latar baru, apalagi bila mengangkat lokasi nyata dengan nilai sejarah tinggi. Ubisoft, selaku pengembang, kini kembali melanjutkan tren tersebut dengan mengumumkan tambahan konten untuk Assassin’s Creed Mirage, yang pertama kali dirilis pada 2023.
Pengumuman ini datang mendadak melalui media sosial Ubisoft, tepat di penghujung pekan Gamescom yang padat berita. Meski demikian, kabar tentang konten baru sebenarnya sudah diprediksi sejak awal tahun. Beberapa laporan sempat menyinggung dugaan adanya kerja sama antara Ubisoft dengan Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi—sebuah lembaga yang menuai kontroversi di dunia internasional.
__ Nvidia GeForce Now Resmi Masuk India, Cloud Gaming Semakin Luas
AlUla, Warisan Dunia UNESCO yang Hadir di Dunia Gim
AlUla bukanlah sekadar latar buatan, melainkan sebuah lokasi nyata yang telah diakui UNESCO sebagai warisan dunia. Dengan sejarah lebih dari 7.000 tahun, kawasan ini menyimpan situs arkeologi penting, makam kuno, hingga keindahan geografis yang khas. Tak heran, Ubisoft memilihnya sebagai arena baru untuk aksi Basim, sang tokoh utama Mirage.
Bagi pemain, kehadiran AlUla menjanjikan suasana bermain yang berbeda dari Baghdad, kota utama dalam gim versi asli. Eksplorasi di antara tebing batu raksasa dan situs purba bisa memberi nuansa baru, sekaligus memperkuat ciri khas Assassin’s Creed yang selalu menghadirkan perpaduan sejarah dan fantasi. Ubisoft Bordeaux, studio yang mengembangkan Mirage, tampaknya kembali menaruh perhatian besar pada detail dunia dalam ekspansi ini.
Assassin's Creed Mirage players, we have a surprise coming your way later this year!
📖 New story chapter & missions set in 9th century AlUla
🎮 Gameplay improvements for the base game and the new location
🎁 All for free
Stay tuned! pic.twitter.com/8CjB3MRvfR
— Assassin's Creed (@assassinscreed) August 23, 2025
Namun, tidak semua pihak menyambut kabar ini dengan antusias. Kritik muncul terkait dugaan hubungan Ubisoft dengan PIF Arab Saudi, mengingat reputasi lembaga tersebut yang kerap dikaitkan dengan isu politik dan hak asasi manusia. Meski Ubisoft belum memberikan klarifikasi resmi mengenai keterlibatan langsung PIF dalam proyek ini, spekulasi tersebut membuat sebagian gamer menilai ekspansi ini bukan sekadar keputusan kreatif, melainkan juga bernuansa politis.
Posisi Mirage di Tengah Evolusi Assassin’s Creed
Sejak rilis pada 2023, Assassin’s Creed Mirage dianggap sebagai “penyegar” di antara seri-seri raksasa seperti Valhalla dan Shadows. Dengan kembali pada akar permainan yang lebih kecil, stealthy, dan berfokus pada kota, Mirage dipandang sebagai penghormatan pada seri pertama Assassin’s Creed yang memperkenalkan formula tersebut lebih dari satu dekade lalu.
Menariknya, Mirage awalnya bukan dirancang sebagai gim mandiri, melainkan ekspansi dari Valhalla yang kemudian tumbuh menjadi proyek penuh. Fokus pada karakter Basim—tokoh misterius dengan peran penting dalam cerita Valhalla—membuat banyak penggemar penasaran dengan kelanjutan kisahnya. Sayangnya, Ubisoft belum memastikan apakah konten AlUla akan memberi jawaban terkait misteri yang menyelimuti karakter ini.
Selain itu, Mirage sempat memunculkan perbincangan hangat setelah ditemukannya adegan pasca-kredit tersembunyi dalam file gim, yang hingga kini belum dijelaskan secara resmi. Ada harapan, tambahan konten ini bisa memberikan penjelasan lebih lanjut. Sementara itu, Ubisoft juga tengah menyiapkan ekspansi besar lain untuk seri terbaru, Assassin’s Creed Shadows, yang bertajuk Claws of Awaji dan dijadwalkan rilis September mendatang.
Secara keseluruhan, ekspansi AlUla untuk Assassin’s Creed Mirage membuka peluang menarik bagi pemain untuk kembali menyelami kisah Basim dengan latar yang lebih kaya akan sejarah. Di sisi lain, bayang-bayang kontroversi terkait dugaan kerja sama dengan PIF menimbulkan pertanyaan seputar arah kreatif dan strategi bisnis Ubisoft.
Bagi gamer, konten tambahan gratis ini jelas menjadi nilai tambah yang memperpanjang umur Mirage. Namun, dari perspektif industri, langkah ini sekaligus memperlihatkan bagaimana faktor politik, budaya, dan bisnis saling bertemu dalam dunia hiburan digital. Assassin’s Creed sekali lagi bukan hanya soal gim, tapi juga cerminan dinamika global yang kompleks.